Jakarta, 12 Februari 2025 – Aspelindo menggelar audiensi strategis dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Kantor Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT), Gedung Kementerian Perindustrian. Acara ini bertujuan memperkuat sinergi antara pelaku industri dan pemerintah untuk menjawab tantangan kompleks di sektor pelumas Indonesia.
Audiensi dihadiri oleh:
- Dr. Ir. Taufiek Bawazier, M.Si (Dirjen IKFT Kemenperin)
- Dr. Ir. Tri Ligayanti, ST, M.Si (Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi/Dir. IKHF)
- Bapak Sigit Pranowo (Ketua Aspelindo)
- Ibu Jo Carolina (Sekretaris Jenderal Aspelindo)
- Pengurus Aspelindo dan staf Dir. IKFT
Aspelindo menyoroti empat isu krusial dalam audiensi ini. Pertama, maraknya pemalsuan pelumas yang merugikan konsumen dan produsen legal. Pemerintah berkomitmen meningkatkan pengawasan melalui integrasi data dan penegakan hukum.
Kedua, dualisme perizinan antara SNI (Kemenperin) dan NPT (Kementerian ESDM) dinilai menghambat industri. Dirjen IKFT menyatakan akan mengupayakan penyatuan skema perizinan dengan SNI sebagai satu-satunya standar wajib.
Ketiga, Aspelindo mengusulkan revisi kebijakan impor base oil dengan kembali ke sistem Importir Produsen (IP), menggantikan Laporan Surveyor (LS) yang dinilai lemah dalam kontrol kuantitas. Pemerintah sepakat mengkaji ulang kebijakan ini untuk mencegah penyalahgunaan impor.
Keempat, proses penyusunan Rancangan SNI Pelumas Industri yang tertunda akan dipercepat. Salah satu langkah konkret adalah memindahkan sekretariat perumusan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) ke Kemenperin untuk efisiensi koordinasi.
Dr. Taufiek Bawazier menegaskan bahwa, “Kemenperin akan fasilitasi proses harmonisasi kebijakan, termasuk integrasi data impor base oil dan penguatan SNI. Kami apresiasi masukan Aspelindo sebagai mitra strategis.”
Menyambut hal tersebut, Sigit Pranowo menyatakan kesiapan Aspelindo untuk mendampingi pemerintah dalam:
- Sosialisasi SNI ke pelaku usaha.
- Pengawasan rantai pasok base oil.
- Penyediaan data industri untuk kebijakan berbasis bukti.
Audiensi ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemitraan Aspelindo-Kemenperin. Dengan komitmen bersama, diharapkan industri pelumas nasional mampu tumbuh kompetitif, aman, dan berstandar global.
Dokumentasi:

